Selasa, 31 Maret 2009

Bantuan untuk Taman Bacaan Masih Minim

JUMLAH Taman Bacaan Masyarakat yang mendapatkan bantuan pemerintah masih sangat terbatas. Untuk tahun 2009, misalnya, dari total jumlah Taman Bacaan Masyarakat sekitar 5.400 unit, baru sekitar 375 taman bacaan yang mendapat bantuan pemerintah.
Direktur Pendidikan Masyarakat Departemen Pendidikan Nasional Ella Yulaelawati mengatakan, Senin (23/3), bantuan yang diberikan Rp 15 juta untuk masing-masing taman bacaan tersebut.

Taman Bacaan Masyarakat pada dasarnya merupakan inisiatif masyarakat sesuai dengan kebutuhan di komunitasnya. Dia berharap pemerintah daerah dan masyarakat sekitar taman bacaan ikut ambil bagian dalam mengembangkan taman bacaan.

”Jika sudah demikian, taman bacaan tidak akan tersendat hanya karena tidak ada bantuan dari pemerintah,” ujarnya.

Dalam diskusi pada acara orientasi pengelola Taman Bacaan Masyarakat di 33 provinsi di Surabaya, Sabtu (21/3), terungkap bahwa di tengah keterbatasan fasilitas fisik dan buku, taman bacaan, terutama di daerah-daerah, masih membutuhkan uluran tangan pemerintah. Selain itu, taman bacaan perlu membuat jaringan yang kuat. Dengan demikian, taman bacaan dapat saling bertukar buku agar koleksi yang tersedia beragam dan tidak membosankan pembacanya.

Dalam diskusi tersebut, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra mengatakan, kemajuan suatu bangsa ikut ditentukan oleh literasi masyarakatnya. Kemajuan peradaban di Baghdad dan Andalusia dimulai dari membaca. Dalam artian tidak sekadar membaca, melainkan disertai penggalian keilmuan. Peradaban tidak bisa dibangun tanpa budaya baca walaupun budaya baca bukan satu-satunya penentu peradaban suatu bangsa.

Dalam konteks pembangunan peradaban, taman bacaan dapat berperan. Di Taman Bacaan Masyarakat akan muncul kelompok pencinta buku dan diharapkan dapat terbangun kelompok diskusi sehingga terjadi tukar-menukar informasi. ”Dengan membaca, diskusi, serta menulis, ilmu dan pengetahuan terus terbangun,” ujarnya. (INE)

Kompas.com Selasa, 24 Maret 2009 |

Rabu, 11 Maret 2009

HARI PARTAI


Maklumat itu berbunyi:MAKLUMAT PEMERINTAHPARTAI POLITIK.Andjuran Pemerintah tentangPembentukan Partai-partai Politik
Berhubung dengan usul Badan Pekerdja Komite Nasional Indonesia Pusat kepada Pemerintah, supaja diberikan kesempatan kepada Rakjat seluas-luasnja untuk mendirikan partai-partai politik, dengan retriksi, bahwa partai-partai politik itu hendaknja memperkuat perdjuangan kita mempertahankan kemerdekaan dan menjamin keamanan Masjarakat. Pemerintah menegaskan pendiriannja jang telah diambil beberapa waktu yang lalu, bahwa:1.Pemerintah menjukai timbulnja partai-partai politik, karena dengan adanja partai-partai itulah dapat dipimpin ke djalan jang teratur segala aliran paham jang ada dalam masjarakat.2.Pemerintah berharap supaja partai-partai politik itu telah tersusun, sebelumnja dilangsungkan pemilihan anggauta Badan-badan Perwakilan Rakjat pada bulan Djanuari 1946.Djakarta, 3 November 1945Wakil Presiden,MOHAMMAD HATTA.Dengan merujuk pada tonggak keluarnya “Maklumat Pemerintah 3 November 1945” di atas, sebuah tim kecil I:BOEKOE dibentuk untuk menuliskan kembali profil ringkas partai-partai politik Indonesia. Dan lahirlah buku Almanak Abad Partai Indonesia dan Dia.RI Partai Politik. Tujuan penyusunan kedua buku itu tiada lain merupakan usaha dari segelintir kalangan muda untuk merekam biografi partai-partai politik dari masa ke masa yang lahir, berkembang, dan bertarung dalam pemilu di mana kehadirannya telah memberi sederet catatan sejarah perpolitikan Indonesia. Beberapa partai yang tak sempat bertarung di puncak pesta rakyat semacam pemilu pun turut dicatat, sebab kemunculan mereka turut andil memberi refleksi jalan perpolitikan di sebuah negara kepulauan bernama Indonesia ini.Tak hanya menyusun segugusan asal kelompok dan usul ideologi dari partai-partai politik Indonesia sejak Indische Partai (IP) hingga Partai Kerakyatan Nasional (PKN) terbentuk, upaya ini pun menahbiskan sebuah hari yang menjadi pertemuan dari seluruh ingatan kolektif kita dari sekian praktik demokrasi yang sudah dilakukan selama puluhan tahun lengkap dengan cerita baik-buruknya. Jika minat dan perhatian masyarakat selepas Pemilu 2004 dan jelang Pemilu 2009 mulai menurun frekuensinya melihat kinerja partai yang kian lama kian elitis-pragmatis, tak kemudian membuat kita pesimis tentang masa depan kepartaian Indonesia. Sebagaimana Hatta pernah membayangkan masa depan demokrasi Indonesia dalam sebuah Maklumat Politik pada 1 November 1945: “Sejak kita akan mendapat kesempatan yang sepenuhnya untuk memberikan seluruh tenaga kita pada pembangunan rakyat dan bangsa kita, dengan secepat-cepatnya kita berusaha melaksanakan hak-hak rakyat kita yang sesungguhnya sesuai dengan cita-cita United Nations, yaitu tidak saja menjadi rakyat yang merdeka menyatakan pikirannya, merdeka memilih keyakinan dan agamanya, bebas dari sewenang-wenang dan kekuatan, bebas dari kekurangan, melainkan juga menjadi rakyat dan pendidikan yang modern untuk seluruh rakyat kita dan untuk segala lapisan penduduk.”Dengan segala optimisme yang mesti terus dinyalakan bagi masa depan demokrasi Indonesia lewat jalan berpartai, ditegaskan bahwa pada “3 November” menjadi Hari Kebangkitan Partai Indonesia. Inilah hari ketika untuk pertama kalinya secara resmi dari sebuah negara berdaulat, kehadiran partai diakui dan didorong kelahirannya untuk naik panggung, lewat sebuah maklumat pemerintah yang bersejarah yang bertanggal 3 November 1945. Dari momentum lahirnya Maklumat Pemerintah 3 November inilah pelbagai peristiwa berpartai bisa ditarik, dinilai dan dievaluasi, sekaligus menjadi acuan ingatan bersama untuk selalu menjaga semangat awal dari mana kita berpijak mengawal dan merawat demokrasi Indonesia dengan kebebasan berpendapat lewat jalan berpartai.

NEGARAKERTAGAMA

Koleksi dokumen sejarah bangsa Indonesia, Negarakertagama, diakui sebagai Memori Dunia UNESCO. Kitab sastra yang ditulis Empu Prapanca sekitar tahun 1350-1389 itu menceritakan perjalanan sejarah Kerajaan Majapahit. Kitab yang ditulis di atas daun lontar tersebut terdaftar dalam The Memory of the World Regional Register for Asia/Pacific.”Tentu saja pengakuan ini sangat membanggakan karena Indonesia memiliki peninggalan sejarah yang diakui internasional,” kata Dady P Rachmananta, Kepala Perpustakaan Nasional, di Jakarta, Jumat (23/4). Naskah Negarakertagama saat ini tersimpan di Perpustakaan Nasional, Jakarta.UNESCO memberikan pengakuan pada dokumen-dokumen sejarah dari berbagai negara dalam program Memori Dunia dengan tujuan memelihara dan menyebarluaskan arsip-arsip serta koleksi berharga yang tersimpan di perpustakaan dari seluruh dunia.Dady mengatakan, manuskrip Negarakertagama ini dulunya pernah dibawa VOC ke Belanda. Beruntung pada masa pemerintahan Soeharto tahun 1974, setelah melalui lobi-lobi intensif, manuskrip ini bisa dibawa kembali ke Indonesia.Suyanto, Kepala Pusat Pengembangan Koleksi Perpustakaan Nasional, mengatakan, penghargaan ini memberikan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia atas kejayaan masa lalu. Karena itu, manuskrip kuno yang dimiliki bangsa ini perlu dijaga dan dimanfaatkan untuk pembelajaran masa depan. * Digunting dari Harian Kompas Edisi 24 Mei 2008


Judul : Istanbul, Kenangan sebuah kotaPenulis : Orhan PamukPenerjemah : Rahmani AstutiPenerbit : PT. Serambi Ilmu SemestaCetakan : I, Februari 2009Tebal : 363 hlmIstanbul adalah memoar dari peraih nobel sastra 2006 asal Turki, Orhan Pamuk. Namun berbeda dengan memoar-memoar lainnya yang biasanya lebih mengutamakan kisah hidup si penulisnya, dalam memoarnya ini Pamuk tak hanya berkisah mengenai sejarah hidupnya. Dengan cara betutur seperti dalam novel-novelnya , Pamuk mencatat penggalan memori kehidupan masa lalunya yang dikaitkan dengan memori kolektif Istanbul, kota kelahirannya yang begitu ia cintai. Jadi bisa disimpulkan bahwa buku ini merupakan serpihan-serpihan memoar dan essai panjang Pamuk tentang dirinya danIstanbul
Bagi Pamuk yang begitu lekat dengan kota kelahirannya, takdir Istanbul adalah takdir dirinya sebab Istanbullah yang membuat dirinya seperti sekarang ini. Istanbul baginya adalah mata air yang terus menerus memberinya inspirasi. Tak heran jika sebagian besar novel-novelnya berlatar Istanbul, kota yang merupakan warisan kesultanan Usmani yang tak henti bergumul dengan identitas Barat dan Timur. Begitupun dalam memoarnya ini, di mata Pamuk, Istanbul dimetaforkan sebagai mahluk yang berwajah murung, atau istilah dalam bahasa arabnya adalah “huzun”.
Setelah Kesultanan Usmani ambruk, dunia nyaris lupa bahwa Istanbul ada. Kota tempat saya dilahirkan ini lebih miskin, lebih kumuh, dan lebih terasing ketimbang sebelumnya selama sejarahnya sepanjang dua ribu tahun. Bagi saya, Istanbul selalu merupakan kota penuh reruntuhan dan kemurungan masa akhir kesultanan. Saya menghabiskan hidup memerangi kermurungan ini atau (seperti semua penduduk Istanbul) menjadikannya kemurungan saya. (hal 7)
Istanbul modern dalam kacamata Pamuk memang telah mengalami kemunduran sejak jatuhnya Kesultanan dan berdirinya pemintahan Republik dengan reformasinya yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Ataturk (pendiri Turki dan presiden pertama Turki). Bagi Ataturk satu-satunya jalan untuk melangkah maju adalah mengembangkan konsep baru mengenai ke-Turkian yag modern, sayangnya konsep ini dilakukan dengan cara melupakan masa lalu sehingga kultur, seperti bahasa dan pakaian tradisional, dilupakan. Bahkan literatur tradisional pun dilupakan.
Kemurungan Istanbullah yang menjadi benang merah seluruh kisah dalam memoarnya ini. Karenanya jangan harap dalam memoarnya ini kita akan disuguhkan panorama keindahan Istanbul, alih-alih membicarakan bangunan megah Hagai Sophia atau situs-situs bersejarah lainnya, kita malah akan disuguhkan deskripsi rumah-rumah kayu yang kumuh yang dibangun diatas reruntuhan bangunan megah dari era kejayaan kesultanan Usmani dan kehancuran puri-puri para Pasha karena tak terawat atau terbakar.
Dalam memoarnya ini, wajah Istanbul modern yang kini semakin carut marut itu dikisahkan secara parallel dengan kehidupan masa lalu Pamuk yang dilahirkan dari keluarga kelas menengah yang hidup dalam budaya sekuler Barat. Dengan begitu hidup Pamuk menceritakan tentang dirinya dan keluarganya, apartemen-apartemen yang pernah didiaminya, jalan-jalan yang sering dilaluinya, peristiwa-peristiwa yang pernah dialaminya, kisah cinta pertamanya yang kandas, serta keinginannya yang besar untuk menjadi pelukis sebelum ia banting setir dan akhirnya memutuskan untuk menjadi penulis.
Karena setiap jejak langkah masa lalu Pamuk senantiasa dikaitkan dengan memori kolektif Istanbul maka daya pikat memoar ini bukan hanya terletak pengalaman pribadi penulisnya, melainkan dalam identifikasi puitisnya dengan Istanbul . Hasilnya adalah semacam essai yang berisi sejarah dan kehidupan sosial masyarakat Istanbul baik dari apa yang diperolehnya dari pengalaman dan risetnya sendiri maupun dari catatan orang-orang yang pernah menulis sejarah Istanbul seperti, Yahya Kemal, seorang penyair, Resat Ekrem Kocu, seorang sejarawan, Tampinar, seorang novelis, dan Abdulhak Sinasi Hisar, seorang kronologis. Sedangkan untuk penulis barat terwakili oleh Gerard du Nerval, Teophile Gautier, Gustave Flaubert.
Untuk lebih menghidupi memoarnya ini, Pamuk juga menampilkan ratusan foto hitam putih baik yang berasal dari koleksi keluarga Pamuk sendiri maupun foto-foto Istanbul karya fotografer lokal, Ara Guller. Dan yang tak kalah menarik adalah foto-foto lukisan engraving Antoine-Ignace Melling, pelukis Jerman yang merekam Istanbul di abad ke 18. Jika foto-foto karya Ara Guller didominasi wajah Istanbul modern yang muram, maka pada karya Mellinglah keindahan masa lalu Istanbul terungkap.
Salah satu lukisan karya Melling
Sebagai seorang novelis terkemuka, Pamuk menyajikan memoarnya ini dengan begitu menarik dan hidup sehingga membaca ke 37 bab kisahnya tak membuat kita bosan kendati dia terkadang menceritakan hal-hal yang sederhana yang pernah dialaminya. Hal-hal sederhana itu ia hubungkan dengan, lukisan, buku-buku, landskap, bangunan kuno, legenda, sejarah, politik, dll sehingga potret dirinya dan Istanbul terekam dengan menarik.
Sayangnya memoar Pamuk terhenti di era 70-an ketika Pamuk memutuskan merubah jalan hidupnya dari seorang pelukis menjadi seorang penulis. Jadi dalam memoar setebal 363 halaman ini kita tak akan menemukan jejak Pamuk dan Istabul ketika ia meniti kariernya sebagai seorang penulis. Semenjak kecil hingga menjadi seorang mahasiswa arsitektur tampaknya tak ada tanda-tanda Pamuk yang kelak akan menjadi seorang penulis terkenal kecuali kesenangannya membaca.Akhir kata novel yang terbit untuk pertama kalinya pada tahun 2003 dalam bahasa Turki dengan judul Istanbul : Hatiralar ve Sehir ini memang sangat-sangat menarik, kisah kehidupan Pamuk, pergumulan batinnya , serta responnya atas lingkungan yang membesarkannya membawa pembacanya pada sebuah perenungan yang dalam. Berbagai kisah mengenai Istanbul membuat kita memahami sejarah dan kultur Istanbul modern di tahun 50-70an yang menyiratkan wajah Turki yang murung dan terbelahnya kultur masyarakat Turki antara Islam dan sekularisasi, modern dan tradisional, timur dan barat, yang ternyata masih bisa dirasakan hingga kini.
Seperti yang ditulis oleh Irish Times sebagai pujian untuk buku ini bahwa memoar Pamuk ini layak disejajarkan dengan karya-karya terbaik Pamuk dan buku-buku terbaik yang pernah ditulis mengenai Istanbul. Buku ini wajib dibaca dan kota itu wajib dikunjungi.

Dasar-Dasar Meresensi Buku

Judul Buku : Dasar-Dasar Meresensi BukuPenulis : Daniel SamadPenerbit : GrasindoCetakan : I, 1997Tebal : xi + 83Harga : Rp. 10.000,-Hampir semua surat kabar dan majalah selalu menyediakan kolom resensi setiap minggunya. Bagi para pecinta buku, kolom resensi merupakan kolom yang selalu dinanti-nanti dan dicermati untuk memperoleh informasi mengenai buku yang diresensi.Resensi (bahasa Belanda , recensie) atau 'review' (bahasa Inggris) sendiri berasal dari kata Latin revidere dan resence, artinya melihat kembali,menimbang atau menilai. Di Indonesia, resensi sering juga diistilahkandengan timbangan buku, tinjauan buku, bedah buku, dll. Sedangkan menurutWebster Collegate Dictionary (1995), Review adalah 'a critical evaluation ofa book' karena itu pada hakikatnya resensi haruslah menjelaskan apa adanya suatu buku: kelebihan dan kekurangan buku itu. Jadi resensi bukanlah tulisanyang "menjual" buku. Tidak ada pesan sponsor bagi resensi buku; karena ituresensi yang baik hanya mengungkapkan apa yang dibaca oleh peresensi secara kritis.Bagaimana membuat resensi sesuai dengan definisi resensi diatas? Buku karyawartawan senior Daniel Samad ini menyajikan tips-tips mendasar dan praktisbagaimana meresensi sebuah buku. Buku ini dibagi menjadi 5 buah ab yangdisusun secara sistimatis, dimulai dari Pengertian Resensi, MembuatPembukaan, Cara merumuskan Tubuh Resensi, Mengakhiri Resensi dan MeresensiBuku Sastra. Pada bab Membuat Pembukaan (bab 2) hingga bab MengakhiriResensi (bab 4) penulis buku ini selalu memberikan contoh-contoh paragrafresensi yang diambil dari berbagai resensi yang pernah dimuat di media masa.Tentu saja hal ini memudahkan pembaca buku ini dalam memahami danmempelajari teknik-teknik menulis resensi. Di bagian Mengakhiri Resensi (bab4) penulis juga memberikan berbagai tips bagaimana menyunting naskah,memotong kalimat, mempertimbangkan paragraf dan contoh bagaimana caramenulis surat pengantar untuk redaksi media yang akan dikirimi resensi..Jika bab 2 - 4 menyajikan teknik meresensi buku non fiksi maka di bagianterakhir buku ini terdapat bab khusus yang membahas Meresensi Buku Sastra(bab 5) yang mencakup bagaimana langkah-langkah mengapresiasi, bagaimanameresensi buku kumpulan puisi, novel dan kumpulan cerpen. Buku ini jugadilengkapi dengan lampiran alamat surat kabar dan majalah yang memuat kolomresensi.Buku tipis ini (83 halaman) ini ditulis dengan gaya bahasa yang mudahdimengerti , praktis dan sistematis dalam mengurai bab-bab didalamnyasehingga membuat pembaca buku ini seolah sedang diajari secara langsung olehseorang peresensi handal. Dengan kepraktisan dan uraiannya yang baik bukuini bisa dibaca oleh siapa saja yang berniat untuk belajar meresensi sebuahbuku. Walau bukan buku baru (pertama kali diterbitkan pada tahun 1997),namun buku ini tetap relevan untuk tetap dibaca dan dipelajari , buku inipunsepertinya tidak sulit diperoleh di toko-toko buku besar hingga kini.
LAYANAN PERPUSTAKAAN KAB. KENDAL TAHUN 2008

PERPUSTAKAAN UMUM
Fiksi : 1.763 Judul
2.494 Eksemplar
Non Fiksi : 6.547 Judul
8.224 Eksemplar
Buku Perpustakaan Umum Berjumlah 10.726 Judul / Eksemplar.

PERPUSTAKAAN KELILING:
Fiksi : Judul
Eksemplar
Non Fiksi : Judul
Eksemplar
Buku Perpustakaan Keliling Berjumlah 4.309 Judul / Eksemplar.
REFERENSI:

Non Fiksi 738 Judul / Eksemplar.
Data pengunjung rata – rata per hari 60 orang dari SD, SMP, SMA, MHS, PNS, UMUM.
Data peminjam buku Perpustakaan Umum rata – rata per hari 55 orang dari SD, SMP, SMA, MHS, PNS, UMUM.
Data buku yang dipinjam rata – rata per hari 90 buku baik dari fiksi maupun non fiksi.
Data anggota baru rata – rata per hari 6 orang dari SD, SMP, SMA, MHS, PNS, UMUM.
Data pengunjung rata – rata per hari tidak bisa didata karena kami mengutamakan layanan Perpustakaan Keliling dengan kuota waktu 15 menit ( memanfaatkan jam istirahat ).
Data peminjam buku Perpustakaan Keliling rata – rata per hari 85 orang dari SD, SMP, SMA.
Data buku yang dipinjam rata – rata per hari 100 buku baik dari fiksi maupun non fiksi.
Data anggota baru rata – rata per hari 20 orang dari SD, SMP, SMA.
Khusus untuk layanan masyarakat umum di pedesaan dengan kuota waktu per lokasi 2 jam.

Buku Referensi tidak boleh dipinjam untuk dibawa pulang melainkan dibaca ditempat / di foto copy dengan cara meninggalkan kartu identitas, seperti : KTP, Kartu Pelajar / Mahasiswa.

LAYANAN SLPT ( SILANG LAYAN PERPUSTAKAAN TERPADU ) :

Setiap lokasi layanan Silang Layan Perpustakaan Terpadu (SLPT) pihak yang bersangkutan meminjam buku dengan jumlah kurang lebih 50 judul / eksemplar dengan batas waktu peminjaman 1 bulan.

LOKASI LAYANAN:
Jumlah lokasi yang dilayani 32 lokasi, baik sekolahan, komunitas di pedesaan, pesantren, panti, dan lembaga pemasyarakatan di Kabupaten Kendal.

Kamis, 05 Maret 2009

*PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGOPTIMALKAN FUNGSI TAMAN BACAAN*

Perjalanan Taman Bacaan Anak keliling Nusantara telah sangat banyak membantu membuka mata hati saya untuk melihat betapa luas dan kayanya negara kita dengan begitu banyaknya kekayaan dan keragaman alam dan budaya yang merupakan tumpukkan harta karun terpendam yang memerlukan daya dan kekuatan kita semua sebagai satu keluarga besar bangsa Indonesia untuk menggalinya. Harta terpendam yang selama ini sering dibicarakan masyarakat, menurut saya pribadi ternyata adalah kekayaan budaya Nusantara yang perlu digali kembali sampai keakarnya dan dilestarikan sebagai bagian sejarah untuk dimiliki terus sampai generasi mendatang.Betapa kurangnya pengetahuan generasi kita mengenai karunia Illahi yang dimiliki tanah air Indonesia. Sebagai contoh yaitu saya sendiri, yang pernahbersekolah sampai ke Amerika dan melakukan perjalanan ke banyak negara lain nan jauh di sana namun sampai dimulainya perjalanan TBA (Taman Bacaan Anak) keliling Nusantara, saya hanya mengenal pulau Jawa, Bali, dan Sebagian Sumatra. Ternyata pengenalan nusantara sebagai diri sendiri, telah sangat menebalkan rasa cinta pada tanah air tidak hanya sebatas perjalanan yang dipelajari disekolah, atau lagu kebangsaan yang dinyanyikan bersama pada saat upacara namun benar-benar mengunjungi, melihat, mempelajari dan memahami secara langsung dengan segenap permasalahannya.Menurut hemat saya, mungkin selama ini tanpa disadari kita telah memfokuskan diri pada wawasan metropolis dan pulau Jawa sebagai pusat kekuatan hingga lupa memperluasnya menjadi wawasan kenusantaraan. Banyak orang memimpikan untuk bisa datang ke Ibukota karena terpukau dengan apa yang dilihat di media televisi, mungkin sudah saatnya kita membalik tujuan kunjungan ke berbagai daerah di tanah air untuk dikenali, dipelajari, dan dicintai. Sudah saatnya kita bersama-sama melakukan pemberdayaan kekuatan masyarakat, ibaratnya bagaikan membangunkan macan-macan tidur. Bagaikan mengaktifkan kembali zat antibodi yang ada di dalam tubuh. Dan tidak lagi menjadikan pemerintah sebagai satu-satunya sumber kekuatan yang akan menarik roda pembangunan.Dimulai darimana? Pemerataan keadilan melalui pemerataan pendidikan bagisemua sebagai prioritas pembangunan saat ini. Pendidikan untuk menciptakansumber daya manusia yang benar, tidak hanya pandai. Keseimbangan pendidikanantara pengetahuan dan akhlak diharapkan dari sana, kita semua dari Sabangsampai Merauke dapat berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Menciptakanrasa percaya diri yang mantap sehingga tidak dapat kesatuan dan persatuankita dipecahbelahkan oleh kekuatan dari luar. Dapat menganalisa kekuatandiri dan mengembangkannya untuk kepentingan bangsa.Berbagai cara dapat diusahakan untuk mencapainya. Asalkan kita semua mauberbuka hati dan berlapang dada untuk mencoba segala kemungkinan danmenjajaki masukan-masukan baru. Sistem pembelajaran seharusnya disesuaikandengan karakter daerah masing-masing. Itu mungkin akan lebih mudah daripadamemaksakan satu sistem untuk diberlakukan di semua tempat, walapun garisbesarnya tetap sama. Contoh bagi masyarakat Papua yang dasarnya adalahnomaden hidup dari berburu, akan sulit menerima suatu sistem yang biasaberlaku di tanah Jawa di mana masyarakatnya biasa menetap dan mengembangkandaerahnya. Karenanya sistem belajar dan pengembangan daerahnya tentu akanberbeda. Pada intinya mungkin kita semua sebaiknya belajar membaca, tidaksaja dengan pikiran tapi juga dengan mata hati.Menggairahkan minat baca sebaiknya dimulai sejak dini, para ahli bahkanmenyatakan ibu hamil sebaiknya membaca cerita dan memperdengarkan musik bagianak yang masih berada dalam kandungan ibunya.Mengapa membaca begitu penting? Karena dengan membaca akanterbukalah segala pengetahuan yang ada di alam semesta ini yang diizinkanoleh Sang Pencipta untuk kita ketahui. Namun membaca bukanlah dan tidakharus merupakan paksaan karena kalau kita sudah merasakan nikmat danfaedahnya, membaca akan menjadi suatu kebutuhan.Kebiasaan membaca harus dimulai dari rumah. Jangan pernah mengharapkananak-anak kita suka membaca kalau kita sebagai orang tua tidak suka membaca.Suatu rumah akan menjadi istana baca jika di setiap sudutnya ada bacaan yangmudah diakses anak-anak kita. Biasakan juga memiliki buku-buku kecil ataubuku-buku saku yang bisa dibawa-bawa dengan mudah untuk dibaca di waktusenggang. Kenikmatan membaca buku berbeda dengan menggunakan komputer yangdatanya terbatas. Sedangkan membaca buku dapat dilakukan di mana sajaseperti di kebun, di kamar, di toko, dan sebagainya.Pada hakekatnya pendidikan dan pengetahuan adalah suatu kebutuhan manusiayang sama pentingnya seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Sebabmanusia yang hidup tapi tanpa diisi dengan pendidikan dan pengetahuan yangcukup akan menjadi korban penjajahan kebodohannya sendiri sehingga dapatmengurangi kemampuannya berinteraksi secara seimbang dengan sesamanya danlingkungannya, sehingga dapat menimbulkan suatu hubungan superior versusinferior atau dominan versus tertindas.Sumber dari pendidikan diantaranya adalah dari keluarga, sekolah, temanmain, guru, masyarakat, dan alam semesta. Jenis pendidikan dapat berupapendidikan formal seperti perpustakaan atau taman bacaan. Namun dariperjalanan sejarah kehidupan manusia, pendidikan umum tanpa didasaripengetahuan agama, moral, dan akhlak yang baik bisa menjerumuskan kitakepada kehancuran.Bagi ibu rumah tangga yang biasa mengatur belanja kebutuhanrumah tangganya, belanja buku bisa dijadikan suatu rutinitas dan dimasukkandalam anggaran bulanan. Manfaat membeli buku jauh lebih besar dari membelimainan atau rekreasi lainnya, karena selain buku mengandung unsur pendidikannamun juga mengandung nilai rekreasi dan dapat disimpan untuk dibacaberulang-ulang. Tentunya orang tua dapat membantu memilih buku-buku yangakan dibeli.Dengan membiasakan kesukaan membaca sejak kecil, secara tidak langsungmenambah kekayaan perbendaharaan kata anak-anak kita sehingga dapat menggalikemampuannya menulis, entah sebagai penulis atau untuk keperluan pendidikanlebih lanjut. Karena saya menemukan kasus-kasus menyedihkan di mana adapelajar-pelajar atau mahasiswa yang mendapat kesulitan untuk menuliskan buahpikirannya, sehingga memerlukan bantuan orang lain untuk mengerjakantugas-tugasnya. Negara kita masih membutuhkan begitu banyak penulis agarbanyak bentuk bacaan yang dapat diterbitkan sehingga toko-toko buku danperpustakaan bisa menjadi salah satu pusat pembelajaran.Ada berbagai bentuk perpustakaan yang kita ketahui seperti;Perpustakaan Negara, Kantor Lembaga atau Instasi, Umum, Sekolah, Masyarakat,Pos Kelilling, dan Perpustakaan Desa, bahkan yang ada di dalam rumah kitasendiri. Namun sering kali masih kita dapatkan hal yang menyedihkan seperiperpustakaan yang lemari-lemarinya selalu terkunci, jumlah dan jenis bukuyang minim, penampilan perpustakaan, dan penempatan buku yang kurangmenarik, lokasi perpustakaan yang sulit dijangkau, sampai pada petugasperpustakaan yang berwajah angker dan kurang ditujang pengetahuan yang cukupsebagai pustakawan yang seharusnya menyadari tugasnya yang sangat pentingyaitu tidak hanya membantu pelanggan yang mencari buku yang dibutuhkan,namun juga mampu mempromosikan fasilitas-fasilitas yang ada di perpustakaansecara menarik serta berorientasi marketing sampai menciptakankegiatan-kegiatan kreatif yang dapat menggairahkan kehidupan perpustakaan.Sebagai langakah awal, mungkin sebaiknya dimulai dengan menciptakankebiasaan baca dan mendirikan sudut-sudut baca di dalam rumah kita sendiriyang mudah diakses oleh setiap anggota keluarga sehingga menjadi suatukebutuhan. Untuk di sekolah, dapat dilakukan sudut-sudut baca di setiapkelas, yang ditata sedemikian rupa sehingga murid-murid di sela-sela waktuistirahatnya dapat membaca di dalam kelas atau murid diwajibkan membaca satujudul buku setiap minggunya dan sudut baca ini dapat dilombakan kelas manayang mempunyai sudut baca terbaik. Penilaiannya mungkin dari penataannya,kualitas bacaan, dan banyaknya pembaca. Sumber buku bacaan dapat diperolehdari sumbangan setiap murid atau orang tua murid ataupun dari sumberlainnya.Dengan adanya sudut baca di dalam kelas setidaknya menjadisaluran bagi murid-murid yang mempunyai minat atau bakat dalam menulis ataugemar membaca. Dan dengan adanya sudut baca dapat mengajarkan siswa untukmerawat dan mencintai buku yang dimilikinya untuk disimpan dengan baik.Alangkah senangnya jika kelak anak-anak kita sudah dewasa mereka masihmemiliki buku-buku lama yang mungkin sudah tidak diterbitkan lagi.Anak-anak kecil pada umumnya suka membaca buku yang penuh gambar danwarna-warni. Hal ini adalah normal. Sedikit demi sedikit kita mengajarkananak membaca buku dengan lebih sedikit gambar dan tulisan berhuruf besar.Lalu tulisan diperbanyak, gambar hanya sebagai ilustrasi saja sampaiakhirnya anak mampu membaca buku tanpa gambar atau koran yang sebagian besartulisannya berhuruf kecil.Saya sendiri mulai mengajak anak saya yang masih di sekolahdasar untuk mulai menyukai koran sebagai sumber berita dengan memilihkanartikel-artikel flora dan fauna bergambar yang sangat disukainya. Atau untukanak saya yang remaja, pada awalnya dimulai dengan membaca artikel-artikelyang disukai anak muda, di mana sekarang dia sudah membaca koran secarakeseluruhan.Sedangkan untuk anak-anak yang datang ke Taman Bacaan, sayamencoba memotivasinya dengan menganjurkan untuk setiap buku pengetahuan yangdibaca, boleh membaca satu buku cerita kesukaannya. Tapi saat ini untungnyamulai banyak buku-buku pengetahuan yang memiliki bentuk-bentuk dangambar-gambar yang cukup menarik. Khususnya untuk Taman Bacaan Anak BebasBiaya di daerah padat penduduk berbasis ekonomi lemah yang kami dirikan,dimaksudkan untuk membantu keluarga-keluarga yang tidak mungkin mempunyaisudut-sudut baca di rumahnya ditinjau dari keterbatasan ruangan dan dananya.Untuk daerah yang sedang atau baru mengalami masalah-masalahseperti bencana alam, kemiskinan, kerusuhan dan sebagainya yang sulitfasilitas penunjang, seperti contohnya daerah Ambon, sebaiknya di beberapasekolah yang jaraknya tidak begitu jauh dapat didirikan satu perpustakaanmemadai dipergunakan bersama untuk wilayah tersebut yang dapat menunjangkegiatan sekolah. Sehingga sekolah-sekolah tersebut dapat menjadikanperpustakaan tersebut sebagai pusat kegiatan membaca, berkreasi maupunkegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan sekolah mereka.Kita juga dapat mengajak masyarakat setempat yang pedulilingkungan untuk berpartisipasi mendirikan Taman Bacaan Anak (TBA), sepertisebagai contoh di daerah Kalimantan Timur di desa Batuah di mana penduduknyamayoritas adalah petani lada. Taman Bacaan didirikan di atas rumah panggung.Sehingga ini diharapkan menjadi *pilot project* untuk pengembangan tamanbacaan di daerah lain.Untuk itu belajar dan ilmu pengetahuan, tidak hanya didapat dari sekolahformal tetapi juga dari lingkungan non formal. Pada perjalanannya ternyataTaman Bacaan Anak (TBA) tidak hanya sebagai penunjang sekolah-sekolah formalyang ada, tetapi juga sebagai alternatif bagi anak yang tidak mendapatkankesempatan untuk bersekolah di sekolah formal. Seperti di Desa Tangkil,Lido, Jawa Barat di bawah kaki gunung Gede, didirikan sebuah Taman BacaanAnak yang bernama "Amanah Corry" yang menjadi pusat belajar alternatif bagianak-anak di desa itu. Dikarenakan apabila mereka ke sekolah umumperjalanannya harus naik ojek seharga Rp. 5.000,- sekali jalan sedangkanpenghasilan ayahnya sebagai petani di sana hanya sebesar Rp. 12.000,- perhari.Dengan adanya Taman Bacaan Anak di sekitar rumahnya, anak-anakdapat belajar sambil bermain dan bersosialisasi dengan teman-temannya. Disitu juga diusahakan untuk menggali kreatifitas anak serta menanamkannilai-nilai akhlak dan moral sejak dini. Harapan kami anak-anak pemilik masadepan ini akan mempunyai hidup yang lebih bermakna jika mempunyai keindahanotak dan hati.Insya Allah.Wassalam.

Senin, 02 Maret 2009

Jadwal Perpustakaan Keliling

JADWAL LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING ( MOBIL ISUZU ELF ) KABUPATEN KENDAL
BULAN FEBRUARI, MARET, APRIL, MEI 2009

HARI / TANGGAL
JAM
LOKASI LAYANAN
PETUGAS
KETERANGAN
SENIN 2/2, 16/2, 2/3, 16/3, 30/3, 13/4,
27/4, 11/5, 25/5.
08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

SMP N 1 Pegandon, Kec. Pegandon.
Ponpes An – Nur Kersan Ds. Tegorejo, Kec. Pegandon.
1. Sri Susilowati, S.Pd
2. Astini Nur Amalia, A.Md
3. Sumaryo, S.E


SELASA 3/2, 17/2, 3/3, 17/3, 31/3, 14/4,
28/4, 12/5, 26/5.
08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

SMK N 3 Kendal, Kec. Boja.
PTL “ Ngudi Rahayu “ , Kec. Boja.
1. Asriningrum, A.Md
2. Drs. Edi Purwanto
3. Sumaryo, S.E


RABU 4/2, 18/2, 4/3, 18/3, 1/4, 15/4,
29/4, 13/5, 27/5.
08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

LP Terbuka Bleder, Kec. Patebon.
Perpust. Desa Tunas Bakti Kartika Jaya, Kec. Patebon.
1. Ngatini, S.Sos
2. Indriyanto, S.Sos
3. Sumaryo, S.E


KAMIS 5/2, 19/2, 5/3, 19/3, 2/4, 16/4,
30/4, 14/5, 28/5.


08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

SD N 3 Tamanrejo, Kec. Sukorejo.
SMA N 1 Patean, Kec. Patean
1. Sri Susilowati, S.Pd
2. Astini Nur Amalia, A.Md
3. Sumaryo, S.E
















HARI / TANGGAL
JAM
LOKASI LAYANAN
PETUGAS
KETERANGAN
SENIN 9/2, 23/2, … , 23/3, 6/4, 20/4,
4/5, 18/5.

08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

SD N 1 Kaligading, Kec. Boja.
Perpust. Desa Jeruk Giling, Kec. Kaliwungu Selatan.
1. Indriyanto, S.Sos
2. Ngatini, S.Sos
3. Sumaryo, S.E


SELASA 10/2, 24/2, 10/3, 24/3, 7/4,
21/4, 5/5, 19/5.
08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

Ponpes Irsyad, Kec. Pageruyung.
LP Pemuda, Kec. Plantungan.
1. Astini Nur Amalia, A.Md
2. Drs. Edi Purwanto
3. Sumaryo, S.E


RABU 11/2, 25/2, 11/3, 25/3, 8/4,
22/4, 6/5, 20/5.
08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

SD N 4 Krajan Kulon, Kec. Kaliwungu.
Perpust. Desa Protomulyo, Kec. Kaliwungu Selatan.
1. Sri Susilowati, S.Pd
2. Asriningrum, A.Md
3. Sumaryo, S.E


KAMIS 12/2, 26/2, 12/3, 26/3, 9/4,
23/4, 7/5, 21/5.

08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

SD N 1 Worosari, Kec. Patean.
Perpust. Desa Worosari, Kec. Patean
1. Drs. Edi Purwanto
2. Indriyanto, S.Sos
3. Sumaryo, S.E


Kendal, 2009
KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH
KABUPATEN KENDAL




Dra. SITI HINDUN SYAMSIYATI
NIP. 500 086 834





JADWAL LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING ( MOBIL KIJANG ) KABUPATEN KENDAL
BULAN FEBRUARI, MARET, APRIL, MEI 2009

HARI / TANGGAL
JAM
LOKASI LAYANAN
PETUGAS
KETERANGAN
SENIN 2/2, 16/2, 2/3, 16/3, 30/3, 13/4,
27/4, 11/5, 25/5.
08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

SLB ABC Ds. Karang Tengah, Kec. Kaliwungu.
SD N 1 Turunrejo, Kec. Brangsong
1. Ngatini, S.Sos.
2. Mukhtar, S.Sos.



SELASA 3/2, 17/2, 3/3, 17/3, 31/3, 14/4,
28/4, 12/5, 26/5.
08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

SD N 1 Penaruban, Kec. Weleri.
Ponpes Salafiyah Karangmalang, Kec. Kangkung.
1. Astini Nur Amalia, A.Md
2. Mukhtar, S.Sos.



RABU 4/2, 18/2, 4/3, 18/3, 1/4, 15/4,
29/4, 13/5, 27/5.
08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

SD N 2 Parakan Sebaran, Kec. Pageruyung.
Perpust. Desa Az – Zhafi Ds. Pucakwangi, Kec. Pageruyung.
1. Asriningrum, A.Md
2. Mukhtar, S.Sos.



KAMIS 5/2, 19/2, 5/3, 19/3, 2/4, 16/4,
30/4, 14/5, 28/5.
08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

SD IT Truko, Kec. Kangkung..
SMP N 3 Cepiring, Kec. Cepiring.
1. Drs. Edi Purwanto
2. Mukhtar, S.Sos.
















HARI / TANGGAL
JAM
LOKASI LAYANAN
PETUGAS
KETERANGAN
SENIN 9/2, 23/2, … , 23/3, 6/4, 20/4,
4/5, 18/5.

08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

SD N 1 Penyangkringan, Kec. Weleri.
SMA N 1 Rowosari.
1. Asriningrum, A.Md
2. Mukhtar, S.Sos.



SELASA 10/2, 24/2, 10/3, 24/3, 7/4,
21/4, 5/5, 19/5.
08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

SMP N 1 Sukorejo, Kec. Sukorejo.
SMK Muh 4 Sukorejo, Kec. Sukorejo.
1. Indriyanto, S.Sos
2. Mukhtar, S.Sos



RABU 11/2, 25/2, 11/3, 25/3, 8/4,
22/4, 6/5, 20/5.
08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

MI Muh Caruban, Kec. Ringinarum.
Perpust. Desa Truko, Kec. Kangkung.
1. Astini Nur Amalia, A.Md
2. Mukhtar, S.Sos.



KAMIS 12/2, 26/2, 12/3, 26/3, 9/4,
23/4, 7/5, 21/5.

08.00 – 10.00 WIB
10.00 – 12.30 WIB

SD N 3 Pucangrejo, Kec. Gemuh.
SD N 1 Tegorejo, Kec. Pegandon.
1. Ngatini, S.Sos.
2. Mukhtar, S.Sos.




Kendal, 2009
KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH
KABUPATEN KENDAL




Dra. SITI HINDUN SYAMSIYATI
NIP. 500 086 834